START UP MINDSET by ARIEF WIDHIYASA CEO AGATE

#DiloPad program 2018

Tgl 27/04/2018

 

images (1)

AGATE perusahaan game terbesar aseli Indonesia. Agate merupakan salah satu startup game yang sukses di Indonesia hingga mampu masuk ke pasar Internasional. Telah banyak game sukses yang diproduksi oleh Agate. Berdiri sejak tahun 2009 dengan founder berjumlah 18 anak freshgraduate tentu telah menghancurkan skema founder tim startup yang mencuat di dunia. Karena teori yang ada lebih memunculkan tiga personal founder dari background berbeda sebagai team fit. Besarnya tim founder yang perpaduan antara background artis dan programmer membuat startup ini terpuruk diawal, karena tak pandai dalam manajemen keuangan, tentu karena tak ada founder yang berlatar bisnis di dalam.

 

Penjelasan terkait startup mindset terawali dengan konsep tim dan sumber daya yang berkualitas akan memastikan kesuksesan startup terbantahkan. Terasa aneh dan terasa tak mungkin. Tahukah kita siapa Wright brothers? Ya, dalam sejarah sebagai penemu pesawat awak pertama. Namun pernah terdengarkah nama Samuel P. Langley? Hmm mungkin tidak. Tahukah kita perbedaan keduanya?. Kala itu Langley lah yang digadang akan membuat persawat awak pertama. Langley yang bekerja dibawah naungan pemerintah Amerika didukung akan sumber daya tak terbatas, mulai dari modal dalam bentuk uang, sarana prasarana, lalu akses kepada kalangan akademisi di seluruh universitas Amerika, dan seluruh media mengekspos dari detik perdetik mereka bekerja. Hal itu ternyata tak dimiliki oleh Wright bersaudara. Mereka bahkan tak lulus kuliah, bekerja di toko sepeda, menjual sepeda. Setelah toko tutup mereka mulai membuat rancangan pesawatnya di gudang. Modal materipun mereka dapatkan dari keuntungan toko sepedanya. Bahkan ketika mereka berhasil menerbangakan pesawat awak pertama kalinya, dua hari setelahnya media baru memberitakannya. Dari hal ini apa yang dapat kita ambil?, ternyata ada faktor “WHY” terletak di dalamnya. -Kalian bisa lihat paparan The Golden Circle oleh Simon Sinek-. Langley dan timnya hanya berfokus pada circle lapisan terluar saja “WHAT”, sedangakan Wright brothers memulainya dengan “WHY” yang jadikan dirinya tak pantang menyerah meski minim segala dan tak takut melakah meski dunia memandang sampah.

Organisasi harus memiliki tiga elemen dasar yang membuat kuat dan terarah. Organisasi startup hendaknya memiliki tiga elemen ini yakni, vision, culture, dan mental. Startup harus punya visi sebagai impian cita yang jadi tujuannya ada. Startup harus punya budaya yang menyatukan dan menunjang visinya. Startup pula harus punya mental yang benar dari setiap personal di dalamnya. Lebih mendalam akan mental fondation yang membuatnya jadi budaya dalam organisasi, berikut:

POSSITIVELY          Ownership, Accountability, Responsible

——————————————————————————————

NEGATIVELY                      Blame, Excuse, Denial

kisah-inspiratif-kopi-tumpah-4

Mental positif jadikan kita kuat karakter dan membuat semuanya jadi lebih indah, begitu sebaliknya. Analogi pada cerita penuh makna berjudul “Kopi tumpah”. Ada sebuah keluarga yang terdiri dari Papa, Mama, dan anaknya sebut Mawar. Pada suatu hari, Papa duduk di kursi menikmati seduhan kopi panas buatan Mama. Mawar yang pagi ini menghadapi ujian semester, turun tangga merasa semangat tuk ujian pagi itu. Usaha keras dihari sebelumnya membuat tak sabar memulai. Berlari kecil menyapa Papa yang sedang duduk di samping meja. Tiba-tiba kaki mawar tak sengaja menabrak kaki meja di samping Papa, membuat kopi panas tumpah dan mengenai celana Papa. Kala itu Papa menjadi orang Negatively, sehingga yang dilakukan Papa adalah blamming, excuse, dan denial. Papa marah dan menyalahkan Mawar dengan nada meninggi, “Kamu bodoh ya, kenapa kamu berlarian, kopi ini jadi tumpah di celana Papa”.Sontak Mawar menangis mendengar makian Papa pagi itu. Mendenganar Mawar menangis, Mama mulai menghampiri dan bertanya, “Ada apa ini, kenapa pagi-pagi sudah ribut sekali”. “Ini gara-gara Mama, Mama naruh kopi dipinggir meja jadi tumpahnya ke celana ni, panas lagi”, bentakan Papa. “Bikin kesal semua pagi-pagi apalagi sudah harus berangkat ke kantor”, gumam Papa sambil menaiki tangga untuk ganti celana. Bus jemputan sekolah Mawar menghampiri, Mawar masih menangis hebat dan tidak naik bus jemputan. Papa turun dari tangga, “Kenapa anak itu belum berangkat?”. Mama menjawab, ”Mawar masih nangis, gak enak naik bus sama teman-temannya, Papa aja yang antar Mawar”. Papa yang pagi itu ada meeting di kantor, mulai berdebat hebat dengan Mama. Akhirnya Papa mengalah dan mengantarkan Mawar ke sekolah. Dalam perjalanan Papa selalu marah, pada lampu merah, pada macet jalanan, bahkan loper koran. Singkatnya, Papa sampai ke kantor dan sudah sangat terlambat, dan meeting sudah selesai. Papa di panggil oleh atasan, “Kenapa kamu telat? Meeting kita jadi berantakan”. Papa dengan nada tinggi menjawab, “Kamu gak tau apa yang saya alami pagi ini”.

Tahukah kita hanya karena tumpahnya kopi pagi itu dan reaksi Papa, apa yang bisa terjadi. (1) Karena bertengkar dengan Mama karena alasan sepele, Mama jadi marah dan hubungan keduanya menjadi tak baik. (2) Papa yang telat meeting, dan memaki atasan bisa jadi dikenai peringatan oleh kantornya atau bahkan bisa dipecat. (3) Parahnya, karena pagi itu adalah jadwal ujian Mawar, karena masih merasa tertekan akhirnya Mawar tidak bisa menjawab soal-soal ujian dengan baik,dan nilainya jatuh.

Jadi beda cerita ketika pagi itu Papa memilih untuk bersikap Positively dan take ownership. Marasa bahwa kejadian tersebut adalah salahnya. Bisa saja ketika Papa menerima kopi dari Mama, menggesernya ke tengah meja, sehingga ketika tumpah tidak sampai ke celananya. Bisa pula ketika memang tumpah dicelana, Papa menyalahkan Mawar namun dengan cara berbeda, “Mawar kenapa kamu semangat sekali pagi ini, sampai numpahin kopi Papa. Kamu harus tanggung jawab nih, kamu harus mendapatkan nilai A diujian”. Lalu Papa bilang ke Mama, “Mama kopi kamu pagi ini rasanya kurang cinta makanya tumpah, bikinin Papa kopi lagi yang penuh cinta”. Dari hal ini tentu sudah memberikan gambaran keadaan yang amat berlawanan, ketika kita bersikap positif, maka dampaknya,

(1) Hubungan dengan Mama bisa jadi makin harmonis. (2) Papa tidak telat ke kantor karena tidak harus mengantarkan Mawar ke sekolah. (3) Mawar jadi lebih termotivasi dalam menghadapi ujian.

Demikianlah pelajaran yang dapat kita petik dari cerita kopi tumpah. Cerita ini menjadi landasan mental bagi Agate. Semoga juga menjadi inspirasi dan pelajaran baru bagi kita. Satu tambahan karna munculnya pertanyaan terkait tim founder Agate yang tak biasa, menaruh perhatian terhadap cara menemukan tim founder yang bisa solid. Bang Arief mengambil cerita dari serial anime One Piece. Dimana One Piece menceritakan percalanan tokoh Luffi yang ingin menjadi raja bajak laut bersama dengan crew kapalnya. Saat Luffi bertemu dengan Zorro dan mengajaknya untuk menjadi crewnya, Zorro memiliki tujuan/ambisi untuk menjadi seorang raja pedang. Singkatnya Zorro merasa bahwa dengan mengikuti Luffi dan menjadikannya raja bajak laut, maka dia akan bertemu ksatria pedang hebat lalu mengalahkannya dan menjadi raja pedang. Begitu pula ketika Luffi bertemu dengan Nami, Nami yang bertujuan untuk menggambar peta dunia merasa dengan mengikuti Luffi berarti akan mengelilingi dunia, maka dia mau bergabung karena sejalan dengan tujuan pribadinya. Pula Usop, yang ingin menceritakan pengalaman bajak lautnya kepada anak-anak di kampung halamannya, dan crew lainnya. Yang bisa kita petik dari cerita anime One Piece adalah pasti setiap individu dalam tim memiliki tujuan dan ambisi masing-masing dan sangat wajar, namun yang terpenting individu tersebut memiliki kesamaan tujuan dengan tujuan dari organisasi/startupnya.

Leave a comment